Kamis, 17 Agustus 2017

Produk Kerajinan Logam IKM di Pasar Ekspor Tembus Boyolali


Produk Kerajinan Logam IKM di Pasar Ekspor Tembus Boyolali

Sebanyak 53 persen pengrajin kuningan dan tembaga di dalam barang-barang pusat ini telah diekspor ke Prancis, Australia, Malaysia,
Dan Amerika Serikat. Sisanya dijual ke pasar lokal seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang. "Ini adalah
Luar biasa, yang akan terus kami kembangkan, sehingga kualitas dan desain produknya akan semakin kompetitif di dunia global
Tingkatnya, "kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih melalui sebuah pernyataan resmi kepada Kompas.com, Sabtu
(21/1/2017). JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) negara, kerajinan logam sentra industri kecil dan menengah
(IKM) di Dusun Tumang, Desa Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah telah mampu menembus pasar ekspor. Gati
Melaporkan bahwa nilai investasi dari pusat IKM logam Tumang mencapai Rp 5,4 miliar pada tahun 2015. Jumlah IKM di tempat ini
Sekarang 640 unit dengan memanfaatkan 2.344 pekerja bisnis. Selain pusat IKM metalik, Kemenperin juga mempromosikan
Pengembangan daya saing pusat abon di Boyolali. Upaya pengembangan UKM dari Kementerian Perindustrian di Indonesia
Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang bertujuan untuk pengembangan 20.000 pengusaha baru.
Gati menambahkan, produk yang dihasilkan meliputi kaligrafi, hiasan dinding, lampu, meja, kubah, wastafel, bak mandi, dan selimut. Setiap
UKM rata-rata menerapkan empat sampai sepuluh orang, tapi ada sekitar 40 orang. Barang dara diciptakan, terdiri dari sapi ayam
Tunas, dan kerang. Secara keseluruhan jumlah IKM abon di Boyolali saat ini 20 unit tersebar di empat kecamatan dengan job mencapai 187
Orang, total investasi sekitar Rp 1,75 miliar, dan keseluruhan nilai produksi Rp 1,99 miliar.Baca juga: harga plakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar